Saturday, January 8, 2011

Ketika kamu terjatuh ingatlah untuk bangkit menjadi manusia kuat (versi Cinta)

Mencintai rasanya bagaikan terjun ke sebuah jurang tanpa tali pengaman, sesaat akan terasa terbang tinggi ke awan, tetapi sesaat dapat pula terhempas jatuh. Ketika dia datang seketika akan merubah segalanya yang ada pada diri kita, bahkan hal gila sekalipun yang tak pernah kita fikirkan dapat kita lakukan jika di atas namakan cinta, namun apa yang terjadi bila dia mengatakan tak menginginkan mu lagi dan ingin pergi meninggalkan mu.....???.

Dilema ini mungkin gak hanya saya yang pernah merasakan, hampir semua mahluk di dunia ini pasti pernah merasakan terhempas jatuh, baik lelaki maupun wanita pernah merasakan ini hanya jalan ceritanya mungkin sedikit berbeda. Hanya tinggal kita menjalani pilihan ini harus bagaimana, apakah kamu akan terus terhempas jatuh tanpa mau bangkit lagi dan terus menyalahkan keadaan atau ingin kembali bangkit dari semua itu dan menjadi manusia baru yang lebih kuat lagi.

Ketika dia mengatakan itu sekitar February 2008 saya hanya bisa terdiam dan menangis, sambil terus bertanya kepadanya karena apa...?? tetapi sebuah alasan klise yang saya dapat..., jarak yang memisahkan diantara kami (long distance) dan karir saya yang mulai menanjak. Ada apa dengan long distance...??? saya akan ikut kemana pun kamu pergi, ada apa dengan karir...??? akan saya tinggalkan bila itu membuat mu risau. Tetapi dia tak mengatakan mengapa, hanya sebuah janji akan datang kepada saya dan menjelaskan segalanya.

Bila kamu dalam posisi saya apakah akan menunggunya datang sesuai janji yang dia ucapkan....????..., ya saya menunggunya, bukan hanya menunggu, bahkan saya juga terus berusaha menghubunginya lewat sell phone, e-mail dll. tapi tak satu jua jawaban yang saya terima. Bahkan di hari kelahiranya 3 Maret saya terus mendoakanya agar dia dalam keadaan baik, selalu dalam lindunganNya dan di berkahi. Tetapi tak ada satu kata darinya yang memastikan mengapa dia mengatakan ingin pergi dari saya.

Awal 2009 saya pernah melihat dia di Jakarta dalam suatu sleksi calon pegawai di kawasan senayan, dia melihat saya, dia tahu itu saya bahkan dia berpura-pura tak melihat sambil terus sibuk menerima telpon. Saya tahan perasaan saya saat itu karena tak ingin semua orang melihat betapa ingin rasanya saya memukul wajahnya dan bertanya kemana dia selama ini, tetapi saya masih punya iman untuk menjaga sikap, hati dan persasaan ini. Hingga esok harinya saya mencoba mencari tahu di mana dia tetapi tak satu juga saya dapati jawabanya.

Suatu hari melalui jejaring sosial yang sedang buming saat itu saya coba cari tahu tentang dia, bahkan ide iseng saya muncul untuk mencari dia melalui internet. Saya dapati dia di sana dengan seorang anak balita berusia sekitar 1 tahun, saya lihat komentar teman-teman di bawahnya. Saya hitung usia balita itu dengan jarak saat dia mengatakan akan pergi dari saya ketika itu, bisa di tebak....! ingin rasanya saya berteriak keras melepas sakit di hati ini. Saya terhempas dan jatuh pada penyesalan teramat sangat, kenapa di saat saya begitu menyayanginya dia pergi dengan wanita lain dan berdalih hanya karena long distance dan karir saya. Segala caci maki dalam hati ini terucap untuk dia, bahkan sumpah serapah pun saya tujukan kepadanya, sepertinya lengkap sudah penantian saya selama ini.

Kenapa, mengapa dan apa yg membuat dia begini selalu menyelimuti fikiran saya, bahkan saya sempat tak ingin menyelesaikan sekolah master saya saat itu. Matahari tak pernah terbit bagi saya, bintang dan bulan tak dapat memancarkan sinarnya dalam pandangan saya, bahkan pelangi tak membuat hidup saya berwarna. Saya terus menyalahkan diri saya yang mungkin benar menurut dia terlalu sibuk dengan karir saya sehingga hampir tak ada waktu untuknya, saya terus menyalahkan diri saya yang tidak pernah memperhatikanya dan mungkin di saat itu wanita itu datang masuk memberikan yang dia inginkan dari saya.

Seorang sahabat datang ke pada saya mengatakan, "Bodoh kamu seandainya kamu masih menunggunya, Bodoh kamu bila kamu mengorbankan sekolah Master hanya karena dia, Kamu bodoh jika kamu jatuh dan hancur karena dia, Kamu harus bangkit..!!. tunjukan kepadanya kalau kamu bisa hidup tanpa dia, kamu bisa berhasil tanpa dia, bukan jatuh terhempas berkepin-keping tanpa ingin bangkit membalas sakit di hati kamu dengan keberhasilan kamu".
Seorang sahabat yang terkenal pandai di sekolah saya dulu juga berkata, " Banyak yang ingin berada di posisi kamu, bisa sekolah tinggi tanpa harus di halang-halangi, saya tak bisa seperti kamu karena tak ada biaya untuk sekolah, kesempatan yang kamu punya tak banyak orang memilkinya maka bersyukur lah masih banyak yang bisa kamu kerjakan dari pada sekedar menyesali lelaki pengecut seperti dia".
Seorang sahabat lagi mengatakan "Kamu cantik, terpelajar, tubuh kamu bagus saya yakin hanya orang bodoh saja yang mau melepaskan kamu dan salah satunya dia, buat dia menyesal tinggalkan kamu dan bukan menghacurkan cita-cita yang sedang kamu rintis serta melepaskan peluang yang ada"

Saya bersyukur memiliki banyak sahabat yang begitu peduli dengan saya, di saat saya terjatuh mereka raih tangan saya untuk bangkit, di saat saya bahagia mereka ingatkan saya untuk bersyukur atas apa yang Tuhan beri untuk saya. "Jangan pernah menghitung apa yang pernah hilang dalam hidup mu tetapi coba manfaatkan apa yang ada dalam dirimu dan jadi lah manusia kuat".

Buat kamu di sana...tak satu juga lelaki yang hadir dalam hati ini, saya selalu menunggu kehadiran kamu sepanjang hari yg saya lalui menyapa saya dari balik pintu rumah, menanti kata-kata sayang kamu kepada saya, dan selalu berharap kamu datang menepati janji mu seperti dulu.
Tapi...itu dulu ketika saya tak tahu bagaimana caranya untuk bangkit dari hempasan kuat yang kamu berikan, kini saya bisa berdiri tanpa kamu, saya raih cita-cita saya tanpa kamu. Terima kasih telah menjadikan saya manusia kuat walau pernah kamu hempaskan, saya pastikan kamu menyesal melepaskan saya,dan saya akan buka hati ini untuk seseorang yang beruntung.