Sunday, April 1, 2012

Pramuka Menjadikan Perbedaan itu Indah

Bertemu kembali dengan teman-teman dari SKTDI (1) Malaysia di tahun 2011 adalah saat-saat yang selalu saya nantikan sejak kabar akan di undangnya kembali sekolah saya untuk mengikuti Karnival koko 2011, 22 oktober lalu. Meskipun ada beberapa masalah yang harus saya hadapi, akhirnya kami berangkat menuju Kuala Lumpur Malaysia.

Tetap seperti tahun yang lalu, begitu banyak kenangan indah bersama teman-teman di sana. Bersama saudara-saudara angkat dan keluarga angkat yang begitu antusias menyambut ke datangan kami. Michelle dan Fikri yang tahun lalu pernah ikut kembali datang bertemu dengan teman, sahabat dan keluarga angkat mereka. Al Fikri dan Nida yang kebetulan baru kali ini ikut tak kalah serunya bercerita mengenai pengalaman mereka selama bertemu teman, saudara dan keluarga angkat yang baru.

Karnival koko kali ini di hadiri juga oleh teman-teman dari Thailand dan Beijing (China), pada malam pentas seni dan budaya tidak hanya ada budaya Malaysia dan Indonesia saja bahkan semakin bertambah dengan adanya teman kami dari beijing dan Thailand. Malam itu kami menampilkan tari persembahan berasal dari Sumatera Barat dan merupakan tari penyambutan bagi tamu-tamu secara adat Sumatera Barat, tak kalah menariknya persembahan dari teman-teman kami yang berasal dari Thailand dan Beijing. Sayang sekali teman-teman kami dari Brunei membatalkan kehadiranya dalam acara tersebut, pada hal kami sangat mengharapkan kedatanganya.


Esok harinya selepas malam pentas seni dan budaya, kami bertolak menuju Bukit Merah yaitu tepatnya di Lake Resort. Selama lebih kurang 7 jam perjalanan akhirnya kami sampai di sana, kami langsung di bagi dua kelompok dan setiap kelompok di dampingi oleh tim Green Ranger Malaysia. Setelah di berikan berbagai macam penjelasan akhirnya kami berjalan menuju Ecopark dan kelompok kedua menyeberangi sungai menuju pulau seberang untuk melihat balai konservasi primata orang hutan. Ecopark adalah sebuah kebun binatang mini yang di miliki oleh Lake Resort, setelah berkeliling Ecopark akhirnya kami pun bergantian dengan kelompok dua untuk menyeberang ke sebuah pulau yang di dalamnya terdapat balai konservasi primata orang hutan. Penyeberangan ini memakan waktu sekitar 30 - 45 menit, di dalamya terdapat primata orang hutan yang berasal dari setiap tingkatan usia. Melihat mereka di balik kaca membuat saya gemas ingin membawa mereka dalam pangkuan saya, namun sayang tidak di perkenankan bagi bayi-bayi orang utan itu di pegang oleh pengunjung.


Puas bermain dengan orang utan, kami kembali ke resort, hujan yang mengiringi kepergian kami dari pulau itu menambah kesedihan saya berpisah dengan mahluk primata yang lucu itu. Malam harinya Pengakap atau Pramuka dewasa mengikuti pelatihan cara membuat photo dan video yang baik dalam sebuah perjalanan menuju hutan. Sementara adik-adik kecil kita mengikuti permainan ketangkasan yang di lakukan perkelompok, di dalam satu kelompok itu berbaur dalam berbagai negara. Jadi dalam permainan itu, mereka diajarkan untuk bersosialisasi dengan teman-teman baru mereka dari berbagai negara.

Pagi harinya setelah nyenyak tidur dalam sebuah kamar yang bagus dan nyaman kami kembali berkumpul di sebuah auditorium untuk mendapatkan penyuluhan, karena kami akan bertolak ke Bukit Banding yaitu tepatnya di Belum resort dan hutan lindungnya yang indah, baju panjang dan ringan yang harus kami kenakan untuk memudahkan kami dalam beraktivitas.

Sesampainya di belum resort kami di kejutkan kembali oleh aktivitas yang tak akan pernah terlupakan, Menyusuri sungai - sungai besar denga boat tak berbeda dengan sungai di kalimantan, melihat gugusan pula-pulau yang masih asri dan di jaga kelestarianya. Kurang lebih 60 menit kami sampai berlabuh di sebuah jalan setapak. Meloncati kubangan air dan batang pohon yang tumbang, menjejaki kaki di jalan setapak yang becek dan licin serta di penuhi pacet tak menylutkan adik-adik Pramuka untuk tahu petualangan apa yang akan di berikan oleh Green Ranger camp Malaysia. akhirnya tiba kami di tengah sebuah hutan, di dalamnya terdapat pondik-pondok sederhana yang di kelola dengan asri dan tidak meninggalkan keaslian dari hutan itu. Kami beristirahat sejenak di sana, setelah makan dan beristirahat sejenak di tengah hutan, kami melanjutkan perjalanan menuju lebih dalam lagi hutan lindung itu, walau dalam keadaan hujan gerimis tak menghentikan langkah kami menyusuri sungai enam dan jalan setapak, mengenal flora dan fauna yang dengan bebas berada di hutan. Mengenal bekas jejak binatang, tumbuhan - tumbuhan unik dan langka membuat adik-adik pramuka kita tambah bersemangat, walau baju yang mereka kenakan perlahan-lahan basah dan kotor oleh lumpur yang berada di sekitar mereka.


Kembali dari hutan kami di berikan ruang tidur yang nyaman dan megah, letih kami tak terasa bahkan adik-adik dengan senang hati mandi di kamar mandi yang begitu nyaman dan mewah. Malam harinya ramah tamah dengan anak suku pedalaman, mendengar cerita kehidupan dan sosialisasi suku anak dalam rasanya begitu jauh dengan apa yang ada di negeri kita. suku anak dalam benar - benar di perhatikan negaranya bahkan pengusaha di sekitar hutan begitu memperhatikan lingkungan suku asli pedalaman dalam menjaga keberlangsungan flora dan fauna tempat mereka mencari makan. Pada malam itu kami tak kalah hebatnya ikut mempersembahkan yel-yel kolosal bersama tarian, gerak dan lagu. begitu semangatnya adik-adik tak terasa sudah mencapai pukul 12 malam.

Esok paginya kami bersiap kembali untuk bertolak menuju kuala lumpur, Sebelumya kami di bawa ke sebuah Research Centre, sebuah lembaga yang meneliti dan mengembangbiakan ikan sungai sehingga biota sungai terjaga populasinya walau warga suku asli bertumpu pada hutan dalam kehidupanya sehari-hari namun ekosistem tetap terjaga secara alami. Setelah mendapatkan penjelasan dan beberapa simulasi dalam mengembangbiakan ikan sungai akhirnya kami kembali meneruskan perjalanan ke Kuala Lumpur dimana teman-teman, saudara dan keluarga angkat kami menunggu untuk bersama-sama menikmati hari libur selama 2 hari sehabis kegiatan sekolah yang begitu melelahkan dan sangat menantang.

Sungguh pengalaman yang tak dapat di bayar oleh apa pun, memiliki sahabat dari berbagai negara, memiliki saudara yang begitu menyayangi dan keluarga angkat yang selalu kami rindukan, membuat kami ingin kembali dan kembali lagi. Bermain bersama, bersenda gurau dalam setiap kegiatan, rasanya perbedaan diantara kami tak menjadi halangan, bahkan menjadi kekayaan bagi kami untuk saling berbagi dan saling bertukar kebaikan, perbedaan itu menjadi indah karenanya. Semua itu karena Scouts dunia mempersatukan kami dengan cinta hingga tercipta perdamaian dunia. Terima kasih teman-teman sampai berjumpa lagi I miss you all.....!!