Saturday, February 4, 2012

Raja swedia datang

Ketika tahu akan datang Raja Swedia ke Jakarta, saya langsung menyampaikan keinginan saya kepada bunda. Dengan sedikit aji mumpung saya coba merayu bunda agar saya bisa datang ke acara tersebut, he.he... boleh dooong....aji mumpung asal untuk tujuan yang baik. Bunda saya yang merupakan andalan kwarcab akhirnya memperbolehkan saya datang pada hari Selasa 31 Januari 2011 dalam acara tersebut dan bergabung dengan tim dari sekolah Barunawati, semula saya di sarankan bergabung dengan tim Kwarnas menggantikan tugas Bunda tetapi tak di ijinkan oleh salah seorang kakak yg merupakan andalan Kwarnas (Thanx banget buat mami di Barunawati dan kaka-kakak yang memperbolehkan saya bergabung).

Pagi hari sebelum penjagaan di perketat saya sudah berada di Bumi Perkemahan Cibubur, karena kebetulan rumah saya tak jauh dari lokasi jadi saya memutuskan untuk tidak menginap. Terlihat adik-adik Penggalang mulai mempersiapkan diri untuk pertunjukan, jam 5 pagi mereka sudah siap berlatih untuk persiapan atraksi. Dengan sigap aku membantu persiapan mereka sebisa aku, walau sedikit canggung tetapi teman-teman di sana menerima saya apa adanya.

Pramuka dari berbagai sekolah di Jakarta ini bakal mempertunjukkan beragam kegiatan pramuka, mulai dari baris-berbaris, permainan, hingga seni tradisional Indonesia. Raja Swedia untuk pertama kalinya berkunjung ke Indonesia. Dalam kesempatan ini, Raja Swedia akan memberikan donasi senilai 500.000 dollar AS untuk meluaskan gerakan Messengers of Peace yang digagasnya bersama Raja Abdullah dari Arab Saudi. John Geoghegan, seorang CEO Yayasan Pramuka Dunia, berkeliling dengan ramah menyapa adik-adik yang sudah mempertunjukan keterampilan Pramuka, timbul dalam benak saya untuk sedikit berbincang denganya. Dia menanyakan siapa nama saya, apa posisi saya di Pramuka, apa pekerjaan saya dll. Saya senang sekali dengan ramah dia memberikan kartu namanya dan sebelum berpisah kami pun berfoto bersama.

Lelah berkeliling sambil sedikit photo-photo akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke rombongan saya, tetapi belum sampai ke sana dari ke jauhan tampak adik-adik dari Barunawati hanya diam sambil memperhatikan, dengan sedikit berteriak saya menawarkan untuk menjembatani mereka berfoto dengan tamu yang datang, mereka pun setuju, seketika di sebelah saya hadir Dr. Eberhard Von Koerber sedang berkeliling melihat barisan adik-adik yang beratraksi, langsung saya bertanya kepadanya apakah dia bersedia untuk berfoto bersama adik-adik dari sekolah Barunawati, dia setuju dan kami pun bergabung bersama untuk mengambil gambar.

Walau saya tak dapat berfoto dengan Raja Swedia H.M Carl XVI Gustaf  karena penjagaan ketat layaknya penjagaan Presiden, tetapi saya senang sekali hari itu, setidaknya saya kembali mengasah keahlian saya dalam bahasa dan keberanian saya untuk bersosialisasi





No comments:

Post a Comment